ANALISIS PEMBERDAYAAN PETANI DHUAFA
Hana Ariani, Efri Syamsul Bahri, & Zainal Arif
Indonesia dikenal sebagai Negara agraris karena
mengandalkan sektor pertanian sebagai sumber mata pencaharian dan penopang
pembangunan. Sektor pertanian meliputi subsektor tanaman bahan makanan,
subsektor holtikultura, subsektor perikanan, subsektor peternakan dan subsektor
kehutanan. Pertanian merupakan salah satu sektor yang sangat dominan dalam
pendapatan
masyarakat di Indonesia karena mayoritas penduduk Indonesia bekerja
sebagai petani.
Namun produktivitas masih jauh dari harapan.Salah satu faktor
penyebab kurangnya produktivitas pertanian adalah sumberdaya manusia yang masih
rendah dalam mengelola lahan pertanian.Mayoritas petani di Indonesia masih
menggunakan sistem manual dalam pengelolaan lahan pertanian.
1.
Pembangunan
pertanian di Indonesia memiliki peran penting dalam pembangunan. Ada beberapa
hal yang mendasarinya, antara lain:potensi sumber daya alam yang besar dan
beragam, pangsa terhadap pendapatan nasional yang cukup besar, besarnya pangsa
terhadap ekspor nasional, besarnya jumlah penduduk Indonesia yang
menggantungkan hidupnya pada sektor ini dan perannya dalam penyediaan pangan
masyarakat dan menjadi pertumbuhan di pedesaan.
2.
Potensi
pertanian Indonesia yang besar namun sampai saat ini sebagian besar dari petani
kita masih banyak yang termasuk golongan miskin. Hal ini mengindikasikan bahwa
Pemerintah masih belum mampu memberdayakan masyarakatkhususnya yang bergerak di
sektor pertanian. MenurutBadanPusatStatistiktahun 2013, sebanyak28,55jutaatau
11,47% penduduk Indonesia masihberadadalamgariskemiskinan.
3. Upaya
penanggulangan kemiskinan dapat dilakukan dengan memberdayakan masyarakat
miskin termasuk dalam hal ini adalah para petani. Pemberdayaan petani harus
dimulai dari mereka sendiri. Hal ini dapat dilakukan melalui proses pendidikan berkelanjutan.Upaya
pemberdayaan masyarakat tidak hanya berupa tindakan memberi bantuan permodalan,
tetapi jugamelingkupi tindakan-tindakan nyata untuk meningkatkan kemampuan
sumberdaya manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar