Selasa, 12 Desember 2017

GLOSARIUM KOSAKATA BAHASA INDONESIA DALAM RAGAM MEDIA SOSIAL

GLOSARIUM KOSAKATA BAHASA INDONESIA DALAM RAGAM MEDIA SOSIAL
Elvi Susanti
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia

Sejak diperkenalkan komputer untuk pertama kalinya pada publik tahun 1964, model-model komputer mulai berkembang.Sepuluh tahun kemudian pada 1974, komputer pribadi alias personal computer (PC) mulai dipasarkan.Enam tahun kemudian
industri PC sudah menjadi bisnis US$1 miliar.Prestasi ini dimonumenkan oleh majalah Time sebagai Machine of The Year 1983 – menggantikan predikat tradisional Man of The Year.Setahun kemudian Apple merilis komputer Machintosh.Pada tahun 1987, tercatat 25 juta PC terjual di Amerika Serikat.1
Pada tahun 1975, hal serupa ditanggapi dengan cepat oleh Bill Gates dengan impiannya, “Sebuah komputer pada setiap meja dan di setiap rumah”. Kurang dari 25 tahun kemudian, ia berujar lagi: “Komputer pribadi tak akan pernah mati. Memang komputer akan berubah bentuk menjadi bentuk-bentuk tertentu. Tapi akan selalu menjadi mesin serbaguna. Kita akan sangat bergantung padanya”.
Saat ini internet sudah menjadi istilah yang akrab dalam keseharian kita.Internet, jaringan pintar yang menghubungkan komputer dan manusia, pada tingkat tertentu, sudah menjadi semacam kebutuhan bagi orang yang membutuhkan informasi dan komunikasi. Menjadi ikon utama bagi kemajuan ranah teknologi dan informasi (TI), internet telah mengubah cara orang berpikir, bekerja, berbelanja, belajar, dan berkomunikasi. Semenjak media sosial berkembang pesat di Indonesia, bahasa Indonesia pun ikut berkembang dengan cepat. Banyak istilah dan kosakata dalam ragam lisan yang baru dijumpai. Perubahan tersebut menyumbangkan banyak kosakata baru dalam bahasa Indonesia untuk didokumentasikan dalam bentuk glosarium. Dalam kurun waktu Februari 2016 – September 2016 saja, peneliti menemukan 280 kosakata yang dikategorikan sebagai jenis kata benda, kata kerja, kata sifat, kata ganti, kata tanya, kata sapa, dan kata keterangan. Data dikelompokkan menjadi 3 bagian yaitu berdasarkan kata, akronim, dan frasa.
Dari data yang dikumpulkan, kata sifat dijumpai paling banyak, yaitu 114 kata atau 40 persen dari keseluruhan data. Disusul kata kerja 103 kata (38%), kata benda 27 kata (9,6%), kata keterangan sebanyak 23 kata (8,2%), kata ganti sejumlah 8 kata (3%), kata tanya dijumpai 3 kata (1%), dan kata sapa hanya ditemukan 2 kata (0,71%).

Dari 280 kosakata yang ada peneliti juga menganalisis asal-usul (etimologi) kosakata tersebut. Kosakata yang digunakan dalam media sosial ada yang berdasarkan kreativitas penggunanya tanpa ada asal-usul sebelumnya, namun ada yang berasal dari bahasa asing (Inggris, Korea, Jepang), bahasa Indonesia, bahasa daerah, kosakata yang dibolak-balik susunannya, kosakata yang memang sudah ada dalam kamus bahasa gaul, dan bahasa slang yang sudah ada sebelumnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEWENANGAN LPPOM MUI

KEWENANGAN LPPOM MUI PASCA BERLAKUNYA UU NO. 33 TAHUN 2014 TENTANG JAMINAN PRODUK HALAL Ade Septiawan